Senin, 14 Mei 2012

aku ingin berbagi denganmu :)


kejadiannya mungkin sudah lama. saat itu... Jakarta lagi hujan rintik-rintik. aku sama papa di dalam mobil, dalam perjalanan kerumah saudara. hal yang harus dibiasakan untuk kami jalan berdua, satu mobil, sejak mama meninggal...  sebenernya papa itu orangnya sangat asik. papa gaul lah istilah sekarang. mungkin karena jadwal terbangnya yang tinggi... ngejaga mama juga... itu yang membuat kami jarang bertemu. tapi kami punya sifat-sifat yang mirip, sehingga waktu sedikitpun bisa menjadi sangat berkualitas. dulu, saat kami diperjalanan pulang mengambil pakaian karena mama di rs untuk kemo, papa memasang lagu "This Place Is Empty" nya Rolling Stone sambil bernyanyi keras-keras di mobil, aku langsung mengerti bahwa lagu ini gambaran dari yang beliau rasakan. kami tersenyum satu sama lain, mengerti, dan memutar lagu itu terus menerus sampai hapal. dan tentunya, kami bernyanyi bersama dengan suara pas-pasan.


dan saat itu, papa kembali melakukan hal yang sama. memutar lagu, dengan cd yang berbeda. dikepala saya cuman ada satu permohonan.

"tolong abis, jangan nangis dimobil."

papa menjelaskan.... bahwa ini merupakan sebuah puisi. puisi seorang Ibu, yang dipersembahkan untuk anaknya. bagaimana pilihan-pilihan yang telah ia pilih.... bagaimana ia berusaha untuk menjadi Ibu yang baik dengan caranya... 

irama awalnya, petikan gitar. indah sekali. aku berusaha mencari di internet dan file asli lagu tersebut. tapi sayangnya, hilang semua... jadi yang tersedia hanya lirik puisinya. 





Bila Ibu Boleh Memilih
oleh Ratih Sanggarwati


Anakku……
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu,
maka ibu akan memilih mengandungmu. .
Karena dalam mengandungmu, ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah.

Sembilan bulan nak…
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman,
karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu. 
Maka,nak. ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu, adalah seperti menunggu antrian panjang memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan 

Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir,nak. tangismu memecah dunia..
Saat itulah…saat yang paling membahagiakan. …
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan, Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu, maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…Maafkan ibu…Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar