Rabu, 03 Oktober 2012


HAAI! kangen nggak? kangen dong ya, orang baninya udah lama gak nongol begini.

it's been weeks (or months?) since my last post, telling you about what's going on in my life... what kind of things that i do recently...

kita mulai dari kilasan apa yang terjadi selama ini, oke. jadi begini, seorang Bani sudah wisuda tanggal 8 September kemarinnn (YEAAAYYY!!!) dengan pembuatan tugas akhir berupa film pendek berdurasi 14 menit, tentang Special Olympics Indonesia (SOIna). yaitu sebuah organisasi olahraga, khusus untuk anak tunagrahita. during the shooting process, I had so much fun! anak-anaknya menyenangkan, timnya juga asik, anggota soina-nya juga baiiik banget. dan bersyukur ambil tema itu, it's like you're having a community service. menjadi dekat dengan mereka, berinteraksi dengan keluarganya, ngerasain langsung how eager they're to achieve something, with the gift that they had, until the finish line. so inspiring : )

dan selama itu juga gue hinggap kesana-kesini, untuk melakukan hmmm proses... dari... apa yang hmmm gue lakukan sebelumnya. 

I did tell you earlier about how am I getting rejected with things i want the most, right? so.... I tried again. but this time, with my massive weapon. 


anggeplah bani ini adalah seorang wanita yang gigih. 

berbekal dari usaha mas Bala meraih cita-citanya, so I did mine. beberapa hari setelah dapet berita itu, ibu langsung nyaranin untuk masuk ke sekolah kepribadian. it's not that scary kayak di film, malah temen-temen yang sekelas itu baiknya mita ampun. ada sih yang kayak di film, tapi entah kenapa nggak sepermainan. kalo kata mbak Nay, itu berkesinambungan. kita ada di suatu tempat dengan orang-orang baru, di suatu waktu, pasti karena ada kesamaan (entah sifat, hobby, kegemaran) yang bikin ngumpul. kalo nggak sama, bisa jadi nggak ketemuan, atau dia ngilang dengan sendirinya. that's why ada yang bilang your friends are represent who you are. orang-orang disekeliling kadang jadi kaca buat diri sendiri. gitu sih, katanya. eh tapi emang bener juga sih... selain itu ibu juga nyaranin untuk perawatan ke dokter kulit, dan juga gym untuk menyesuaikan dengan standart mereka. 

hari yang ditunggu akhirnya dateng. yang ada dilokasi, ada lebih dari 1000 orang. dan alhamdulillah, lolos ke tahap berikutnya. dalam seleksi itu ternyata ada 7 tahap, yaitu  psikotest, interview, tes kesehatan, dll. setiap selesai tes satu tahap, langsung dilepas lewat dzikir. karena sejujurnya, gue takut untuk terobsesi. it's like, I'll do my best and Allah take the rest. orang yang ikut ini pun backgroundnya macem2. ada yang dari luar kota, ada yang berkali-kali gagal dan nyoba lagi, ada yang iseng-iseng aja. and it's okay... that's life :) sampai akhirnya gue ada di tahap terakhir. kalo ini lolos, lusa langsung tanda tangan kontrak, dan mulai pelatihan. pikiran, rencana, semuanya udah disana. tinggal pengumuman aja yang bakal dikasih tau besok pagi. 

dan akhirnya, kemarin pagi sms itu dateng. setelah main gila-gilaan, akhirnya keputusan itu dateng. sms itu isinya simpel, isinya ngasih tau bahwa.................. gue gak lolos. 

nangis? pastinya. gue udah ngasih yang terbaik yang dipunya, kesana kesini buat totalitas, tinggal satu. tahap. lagi. dan ternyata harus berhenti. udah sedeket itu sama apa yang gue mau, ternyata Allah ngasih jawaban lain : ) I still have no idea apa jawaban sama pilihan itu, and I'll figure it out. 

dulu ada satu orang temen yang nanyain, kenapa setiap dia mau sesuatu harus usaha dulu, gak kaya yang lain. ada yang dikasih orang tua, atau koneksi, atau apapun. mungkin dengan mereka yang berusaha, mereka lebih menghargai apa yang didapet. karena mereka tau persis, gimana jatuh bangunnya, apa aja yang udah dilakuin. dan, coba liat sebentar kebelakang deh. you'll be surprised with things that you've done. buat kedepannya, gue juga nggak tau untuk jalan terus, atau cari alternatif lain. untuk yakin ini jalannya dan terus usaha, atau berenti dan liat jalan lain?