Rabu, 23 Desember 2015

Akhirnya!

Kadang ya, ngelakuin sesuatu yang besar nggak melulu dari hal yang dramatis. Bisa jadi dari hal kecil, sepele, atau bahkan iseng. Enggak sengaja, tapi dianya kaya terus manggil... Manggil... Mangggil. Diabaikan berkali-kali ya bisa, tapi ada waktu sekali aja untuk ngasih ruang imaji itu untuk bermain... Perasaan deg-degan sama excitednya ga bisa dihindarin. Kayak "Wah gila sih kalo dilakuin. Bakalan keren banget... Tapi gila sih."

Dan setelah dua minggu berlalu. Setelah jet lag, flu, tengleng berkepanjangan karena efek dari sembilan hari yang menyenangkan itu. Gue masih nggak nyangka kalo udah nyelesaiin perjalanan ajaib itu.

Ke Islandia.

Negara di ujung dunia itu, dengan salju yang bertebaran di mana-mana, serta angin berhembus dengan kencang yang sukses membuat gue yang tadinya jalan dengan kokoh terus jadi miring melulu (terimakasih pencipta koyo tempel, saya doakan jalan menuju surga-Mu terbuka lebar). Negara yang pelafalan ibukotanya baru bisa diucapin sebulan sebelum keberangkatan, dengan pria viking yang besar, berotot, tampan, dan ramah, bertebaran di mana-mana.

Gue berhasil ke negara itu... Cendilian. Ya, dianterin mas bala sih sampe amsterdam terus pulangnya juga dijemput sama papa di amsterdam. Tapi tetep, di sananya sendirian.

Pencapaian yang cukup membanggakan. Post lengkapnya menyusul yaa!